Mayattt ??? Serem gag
??? hiii....
Pekerjaan yang paling menantang pluss ngerii sih. "Ahli Forensik "
Apa itu forensik ??? Analis Forensik??
kita simakkkk.....
Mayattt ??? Serem gag ??? hiii....
Pekerjaan yang paling menantang pluss ngerii sih. "Ahli Forensik "
Apa itu forensik ??? Analis Forensik??
kita simakkkk.....
Pengantar...
Apa saja yang dilakukan ahli Forensik ???
Tugas utama bagian
forensik yang banyak berurusan dengan penyidik adalah membuat Surat Keterangan
Visum et Repertum (VeR). Kalau dengar kata visum, mungkin sudah banyak orang
yang punya gambaran. VeR secara bahasa sendiri berarti melihat dan menemukan.
VeR dibuat oleh dokter ahli kedokteran forensik medikolegal sebagai barang
bukti pengganti korban dalam hal pengadilan disebut sebagai surat keterangan
ahli.
Dalam kasus –
kasus pidana, kondisi barang bukti berupa korban tentu tidak selamanya sama
dengan saat kejadian. Dan, tidak semua juga korban bisa dihadirkan di
pengadilan. Untuk kasus penganiayaan yang menimbulkan luka, lukanya tidak
selamanya ada. Keterangan korban juga tidak sepenuhnya dapat dipercaya. Untuk
itulah, kedokteran forensik membuat VeR untuk mengungkap kebenaran dengan
melakukan pemeriksaan dengan melihat dan menemukan hal – hal yang dapat menjadi
bukti adanya proses penyakit atau penganiayaan atau yang lain -lainnya
Ahli forensik sangat diperlukan untuk mengidentifikasi tempat kejadian perkara atau penyebab latar belakang terjadinya korban, seperti korban pencurian organ, bom bunuh diri, mutilasi dan pemerkosaan. sehingga dengan demikian akan lebih memudahkan pekerjaan aparat polisi untuk lebih menindak lanjuti suatu kasus. Contoh baru-baru ini korban pesawat sukhoi superjet 100 yang hancur menabrak tebing gunung salak di Bogor, secara lahiriah korban sangat sulit teridentifikasi karena kondisinya sudah tidak utuh lagi, disinilah para ahli mempunyai peran sangat penting untuk mengetahui identitas korban melalui berbagai macam tes uji termasuk tes DNA. Ilmu kedokteran forensik juga dikenal juga sebagai ilmu kedokteran kehakiman.
Selain itu
juga tugas dari kedokteran forensik adalah membantu proses peradilan pihak yang
berperkara khususnya hakim untuk membuat jelas jalannya perkara dan supaya
hakim bisa memutuskan lebih tepat, adil dan benar. Saat ini dikenal ada dua mainstream ilmu
kedokteran forensik yaitu patologi forensik (pemeriksaan terhadap jenazah) dan
forensik klinik (pemeriksaan orang hidup).
Perbedaannya keduanya cukup jelas, di mana diagnosis untuk patologi forensik berdasarkan morfologi organ yang dilihat secara langsung termasuk mikroskopis. Sedangkan diagnosa untuk forensik klinik tidak hanya pada morfologi fisik, tetapi juga mengacu pada data fisiologis, dan riwayat penyakit.
Perbedaannya keduanya cukup jelas, di mana diagnosis untuk patologi forensik berdasarkan morfologi organ yang dilihat secara langsung termasuk mikroskopis. Sedangkan diagnosa untuk forensik klinik tidak hanya pada morfologi fisik, tetapi juga mengacu pada data fisiologis, dan riwayat penyakit.
( wuw banget cuyy diatas )
"Kami (ahli forensik) bekerja dengan cara membuat bukti-bukti medis atau medical evidences itu menjadi berbicara. Jadi, jika ada jenazah/mayat atau suatu yang luka dibuat seakan berbicara, apa yang menyebabkan, kenapa, siapa pelakunya, bisa digambarkan dengan sangat gamblang," ujar Prof Prof. DR. Herkutanto, dr., SpF, ahli forensik dari Departemen Forensik dan Medikolegal FKUI/RSCM, Selasa, (15/5/2012).
Sayangnya, ketersediaan tenaga forensik di Indonesia masih sangat minim jika dibandingkan dengan bidang ilmu spesialistik kedokteran lainnya.
Herkutanto memperkirakan, jumlah ahli forensik yang ada di seluruh
Indonesia mungkin hanya sekitar 100 orang. "Kalau toh lebih dari 100,
paling lebihnya hanya sedikit," cetusnya.
Herkutanto mengatakan, adanya anggapan bahwa ilmu kedokteran forensik tidak menarik, karena secara finansial tidak terlalu menjanjikan memang diduga menjadi salah satu alasan terbesar rendahnya minat para dokter muda untuk mengambil bidang ilmu forensik.
Herkutanto mengatakan, adanya anggapan bahwa ilmu kedokteran forensik tidak menarik, karena secara finansial tidak terlalu menjanjikan memang diduga menjadi salah satu alasan terbesar rendahnya minat para dokter muda untuk mengambil bidang ilmu forensik.
"Namun tren belakangan ini peminat kedokteran forensik meningkat
cukup signifikan, saya tidak tahu kenapa. Ini memperlihatkan bahwa rupanya
masalah finansial sudah mulai meluntur," jelasnya. Minimnya tenaga ahli
forensik, menurut Herkutanto, akan membuat kasus kejahatan semakin merajalela
terutama di daerah-daerah. Pada kasus perkosaan misalnya, peran ahli forensik
sangat vital untuk memberikan keadilan bagi korban perkosaan dan melacak pelaku.
"Mereka butuh keadilan. Masyarakat perlu diajarkan supaya lebih
beradab menggunakan hukum. Ini merupakan tantangan sebenarnya," tegasnya.
( ni
pas evekuasi korbannya sukoi )
Cara Kerja Ahli Forensik ...
1.
Kloning
Sejak awal
menyita barang bukti digital, sangat penting melakukan forensic imaging atau
di Indonesia kerap disebut dengan kloning, yaitu mengkopi data secara presisi 1
banding 1 sama persis atau bit by bit copy.
“Peraturan
kami selama barang bukti digital bisa dikloning, maka menganalisa barang bukti
digital dengan duplikasinya, bukan yang asli,” kata Ruby.
Analisa tidak
boleh dilakukan dari barang bukti digital yang asli karena takut mengubah
barang bukti tersebut. Dengan kloning, barang bukti duplikasi ini akan 100
persen identik dengan barang bukti yang asli.
2. Identifikasi
Tahap kedua
penanganan barang bukti digital adalah melakukan proses identifikasi dengan
teknik hassing, yakni menentukan atau membuat sidik jari
digital terhadap barang bukti.
Setiap data
digital, dijelaskan Ruby, memiliki sidik jari atau hassing yang
unik. Sidik jari tersebut berupa sederet nomor mulai dari 32 bit, 68 bit hingga
128 bit nomor.
“Ketika
sebuah barang bukti digital di-hassing, itu akan muncul sidik jari
digitalnya sekian. Sidik jari digital ini sebagai identifikasi bahwa data di
barang bukti asli 100 persen sama persis dengan duplikasi,” papar Ruby.
Barang bukti
digital asli dengan duplikasi sidik jari digitalnya harus sama. Karena sama,
tidak mungkin ada orang yang bisa mengubah satu bit sekalipun tanpa ketahuan.
3. Analisa
Langkah
selanjutnya tugas ahli digital forensik adalah melakukan analisa terkait dengan
kasus. Analisa data ini termasuk data yang sudah terhapus, tersembunyi,
terenkripsi dan history akses internet seseorang yang tidak bisa dilihat oleh
umum.
“Analisa
berhubungan dengan kasus, itu yang kami cari. Analis digital forensik tidak
diperbolehkan mencari hal lain yang tidak berkaitan dengan kasus yang
ditugaskan. Mencarinya berdasarkan keyword. Itu adalah pekerjaan digital
forensik yang sebenarnya,” papar Ruby.
4. Laporan
Pada tahap
akhir, seorang analis digital forensik tinggal memberikan laporan hasil
temuannya. Disebutkan Ruby, pekerjaan analis digital forensik juga sebenarnya
melakukan rekonstruksi ulang atas temuan mereka pada barang bukti tersebut.
“Kita nanti
diminta melaporkan barang buktinya berupa apa, apa saja yang telah terjadi di
dalam device itu, kapan terjadinya, bagaimana
dilakukannya, filenya asli atau tidak dan lain-lain,” papar Ruby.
Jika diminta
menjadi saksi ahli di pengadilan seorang analis digital pun harus siap
membeberkan hasil temuannya di depan sidang. Itu sebabnya, bagaimana menjadi
saksi ahli di pengadilan tak luput menjadi pelajaran wajib bagi seorang analis
digital forensik.
Yaa.....
Begitulah
bebrapa Ulasan tentang seorang ahli Forensik...
Selain
dokter, suster, perawat dan juga bidan, ada juga yang profesinya kayak gitu
kan??
Aku aja dulu
sampe terheran heran...
hheee...
Sumber :
- https://www.google.co.id/search?hl=id&q=tentang+forensik&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&bpcl=38093640&biw=800&bih=420&um=1&ie=UTF-8&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&ei=AdWdUOjmA8fwrQfAzICABw#um=1&hl=id&tbm=isch&sa=1&q=forensik+kedokteran&oq=+forensik&gs_l=img.1.2.0l3j0i24l7.103359.103359.0.106406.1.1.0.0.0.0.187.187.0j1.1.0...0.0...1c.1.iRKfethPbqo&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=4d54b4bb5be743e4&bpcl=38093640&biw=800&bih=420
- http://aboutilm.wordpress.com/2012/08/05/tentang-forensik